
Menerima Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bisa jadi pengalaman yang membuat panik. Namun, jangan khawatir Rekan! SP2DK bukanlah vonis, melainkan kesempatan bagi Rekan untuk menjelaskan dan mengklarifikasi data yang dianggap tidak sesuai. artikel berikut ini akan membahas seputar cara membuat surat tanggapan SP2DK yang benar. simak sampai akhir ya!
Apa itu SP2DK?
SP2DK adalah surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP) jika terdapat indikasi ketidaksesuaian antara data yang dilaporkan oleh WP dengan data yang dimiliki oleh KPP. Tujuannya adalah untuk meminta klarifikasi atau penjelasan dari WP terkait data tersebut. Dasar Hukum yang mengatur mengenai SP2DK tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-05/PJ/2022, menjelaskan bahwa pelaksanaan pengawasan dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan tersebut antara lain penelitian kepatuhan formal, penelitian kepatuhan material, permintaan penjelasan atas data dan/atau keterangan (P2DK), dan kunjungan kepada wajib pajak. P2DK dilaksanakan melalui penerbitan SP2DK kepada wajib pajak. Berikut ini adalah contoh SP2DK yang diterbitkan untuk wajib pajak:

Penyampaian SP2DK
SP2DK dapat disampaikan melalui faksimile, menggunakan jasa pos/kurir/ekspedisi, dan/atau diserahkan langsung pada saat kunjungan, paling lama 3 hari sejak tanggal penerbitan SP2DK. SP2DK juga dapat disampaikan secara elektronik melalui e-mail. Isi dari SP2DK ini adalah berupa penyampaian hasil penelitian dari data/keterangan yang dimiliki oleh KPP terdaftar yang berupa indikasi ketidakpatuhan.
Setelah itu, wajib pajak diminta untuk menanggapi atau memberikan penjelasan terkait indikasi ketidakpatuhan dalam SP2DK tersebut dalam jangka waktu 14 hari. Namun, untuk SP2DK terkait data konkret, tanggapan SP2DK disampaikan paling lama 7 hari. Wajib pajak dapat melakukan tanggapan dengan cara:
- Tatap muka langsung.
- Tatap muka melalui media audio visual (video conference).
- Tertulis; dapat berupa SPT, pembetulan SPT, atau surat yang ditujukan kepada Kepala KPP.
Langkah-Langkah Menyusun Surat Tanggapan SP2DK
- Pelajari Isi SP2DK dengan Seksama
Baca dan pahami dengan cermat setiap poin yang tertera dalam SP2DK. Identifikasi data atau informasi apa yang dianggap tidak sesuai atau perlu klarifikasi. - Kumpulkan Dokumen Pendukung
Kumpulkan semua dokumen yang relevan dan dapat mendukung penjelasan Rekan. Dokumen ini bisa berupa faktur, bukti potong, catatan keuangan, atau dokumen lainnya yang terkait dengan data yang diminta. - Susun Tanggapan secara Jelas dan Rinci
Gunakan bahasa yang formal, lugas, dan mudah dipahami. Jelaskan setiap poin yang diminta dalam SP2DK secara terstruktur dan sistematis. Sertakan data atau angka yang relevan untuk memperkuat penjelasan Rekan. Pastikan penjelasan Rekan sesuai dengan bukti pendukung yang ada. Misalnya, kantor pajak menemukan selisih antara omzet yang dilaporkan pada PPh Badan dengan Pajak Keluaran yang disampaikan pada SPT Masa PPN. Rekan dapat melakukan ekualisasi antara SPT PPh Badan dengan SPT Masa PPN untuk menemukan selisih, dan menyampaikan penjelasan kepada kantor pajak bahwa selisih tersebut adalah selisih yang wajar karena ada perbedaan waktu penerbitan faktur pajak, atau terdapat penyerahan yang bukan objek PPN. - Kirim Tanggapan ke KPP
Tanggapan dapat dikirimkan secara langsung ke KPP, melalui pos, atau melalui e-mail yang tercantum dalam SP2DK. Pastikan Rekan mengirimkan tanggapan sebelum batas waktu yang tertera dalam SP2DK. Jika ingin melakukan penjelasan secara tatap muka langsung ataupun video conference, hubungi pihak yang telah ditugaskan dalam SP2DK. - Pastikan telah diterbitkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP3 P2DK)
Rekan dapat menghubungi AR atau petugas terkait sehubungan dengan SP3 P2DK agar mendapat kepastian bahwa proses P2DK telah selesai dilaksanakan. SP3 P2DK ini penting karena menjadi tanda bahwa proses P2DK serta tindak lanjutnya telah dilaksanakan.
Tips Tambahan dalam Menyusun Surat Tanggapan SP2DK
- Konsultasikan dengan Ahli Pajak
Jika Rekan merasa kesulitan atau kurang yakin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli pajak.
- Simpan Salinan Tanggapan
Simpan salinan tanggapan dan semua dokumen pendukung sebagai arsip Rekan.
- Komunikasi yang Baik
Jaga komunikasi yang baik dengan KPP jika ada hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut.
Kesimpulan
Menyusun surat tanggapan SP2DK yang efektif membutuhkan ketelitian, kejelasan, dan kelengkapan. Dengan mengikuti panduan ini dan memahami dasar hukumnya, Rekan dapat merespons SP2DK dengan baik dan memenuhi kewajiban perpajakan Rekan.